SLF Tak Kunjung Terbit, P3SRS Malioboro City Akan Gelar Kirab 79 Gerobak Sapi dari Sleman ke Gubernuran

    SLF Tak Kunjung Terbit, P3SRS Malioboro City Akan Gelar Kirab 79 Gerobak Sapi dari Sleman ke Gubernuran
    P3SRS Apartemen Malioboro City Regency akan mengerahkan 79 gerobak sapi dalam aksi kirab budaya dari Kantor Pemkab Sleman menuju Kantor Gubernur DIY/Foto: P3SRS Apartemen Malioboro City Regency.

    Yogyakarta - Perjuangan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Apartemen Malioboro City Regency kembali memuncak. Setelah sebelas tahun menunggu kejelasan legalitas berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) Satuan Rumah Susun (SRS), mereka akan menggelar aksi unik berupa kirab budaya dengan 79 gerobak sapi. Kirab ini dimulai dari Kantor Pemerintah Kabupaten Sleman menuju Kantor Gubernur DIY, dengan titik aksi utama di halaman kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

    Desakan Pemilik Apartemen Kepada Pemkab Sleman

    Koordinator P3SRS, Edi Hardiyanto, menyebutkan bahwa aksi ini bertujuan mendesak Pemkab Sleman segera menerbitkan SLF. "Ini merupakan simbol perjuangan panjang untuk memperoleh hak legalitas atas apartemen yang telah kami bayar lunas, " jelas Edi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/12/2024).

    Menurut Edi, secara teknis, semua syarat untuk penerbitan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) telah terpenuhi, sebagaimana arahan dari Direktorat Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR. Namun, surat dari kementerian tersebut hingga kini belum dijadikan dasar oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman untuk menyelesaikan permohonan SLF tersebut.

    Edi mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemkab Sleman, yang dianggap memperlambat proses penerbitan SLF meski persyaratan teknis telah dipenuhi oleh Bank MNC Internasional Tbk, pemilik saat ini.

    “Kami heran mengapa ada penambahan aturan yang bukan bagian dari syarat teknis. Hal ini menghambat hak kami sebagai konsumen, ” tegas Edi.

    Gerobak Sapi Sebagai Simbol Perjuangan, Kirab Budaya dan Orasi Sepanjang Rute

    Aksi kirab budaya ini akan menggunakan moda transportasi tradisional gerobak sapi. Selain itu, aksi ini juga akan dimeriahkan dengan panggung budaya di atas truk trailer. Dari panggung tersebut, berbagai orasi akan disampaikan sepanjang rute aksi. Edi juga menambahkan bahwa aksi ini dirancang dengan balutan seni dan budaya, menjadikannya atraksi menarik bagi masyarakat.

    “Kami ingin aksi ini tidak hanya menjadi demonstrasi, tetapi juga tontonan dan hiburan bagi masyarakat, ” ujar Edi.

    Langkah Hukum dan Surat ke Gubernur

    P3SRS juga berencana melayangkan pengaduan resmi ke Polri untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalur hukum. Selain itu, mereka telah delapan kali mengirimkan surat kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB X, namun belum mendapat respons yang memuaskan.

    “Kami ingin Gubernur bertindak tegas terhadap Pemkab Sleman agar memberikan perhatian lebih pada masalah ini, ” imbuh Edi.

    Komitmen pada Penyampaian Aspirasi Tertib
    Edi memastikan aksi ini telah diberitahukan secara resmi kepada pihak berwenang, termasuk Gubernur DIY, Sekda Provinsi DIY, Polda DIY, Polresta Jogja, Polres Sleman, dan instansi terkait lainnya.

    “Kami menyampaikan pemberitahuan ini satu minggu sebelum aksi. Tujuan kami adalah menuntut hak kami, bukan melawan pemerintah, ” kata Edi.

    P3SRS juga terus mendorong Pemkab Sleman agar segera menyelesaikan permasalahan ini tanpa menunda-nunda lagi.

    Dukungan dari Gubernur dan Publik

    Edi berharap aksi ini mendapatkan perhatian dari publik dan pemerintah, terutama Gubernur DIY. Sebagai masyarakat biasa, mereka hanya ingin hak mereka diakui dan dipermudah dalam mengurus SLF.

    “Pesan kami sederhana, kami ingin menjadi warga negara yang baik, sudah mengikuti semua prosedur dan memohon kemudahan untuk mengurus SLF, ” tutupnya.

    p3srs yogyakarta sleman slf mnc bank apartemen malioboro city regency gerobak sapi
    RIO ARDIAN

    RIO ARDIAN

    Artikel Sebelumnya

    Festival Seni Cetak Grafis Trilogia 2024:...

    Artikel Berikutnya

    Tim Dosen STIKes Widya Dharma Husada Gelar...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Rakyat Indonesia Marah, Kumpeni Belanda Saja Tumbang, Apalagi Oligarki
    Hendri Kampai: Merasa Dijajah, Kumpeni Belanda dan Rezim Orde Baru Ditumbangkan Rakyat Indonesia
    Hendri Kampai: Lahirnya Ormas Vigilantis dan Tindakan Anarkis
    Hendri Kampai: Wibawa Pemerintah Tergantung dari Penegakan Hukum yang Berkeadilan Bagi Semua
    Hendri Kampai: Belajar dari Kasus Pagar Laut, Apakah Indonesia Sudah Begitu Dalam Dikuasai Oligarki?
    Yayasan Syakirah Ramadhan dan RS dr. Soetarto Gelar Baksos Kestra ke-630, Cek Kesehatan Gratis dan Datangkan 60 Terapis Untuk Pijat 500 Warga Prawirodirjan
    Hendri Kampai: Indonesia Harus Bangkit Produktif, Jangan Hanya Menjadi Pasar Produk Asing
    Hendri Kampai: Jika Rakyat Indonesia Marah, Kumpeni Belanda Saja Tumbang, Apalagi Oligarki
    Hendri Kampai: Merasa Dijajah, Kumpeni Belanda dan Rezim Orde Baru Ditumbangkan Rakyat Indonesia
    Hendri Kampai: Lahirnya Ormas Vigilantis dan Tindakan Anarkis
    Yayasan Syakirah Ramadhan dan RS dr. Soetarto Gelar Baksos Kestra ke-630, Cek Kesehatan Gratis dan Datangkan 60 Terapis Untuk Pijat 500 Warga Prawirodirjan
    Glamping DeLoano Segera Sambut Wisatawan, BOB Jalin Kemitraan dengan Operator
    Menyambut HUT Ke 57, Anggota Tetap AAU Donor Darah
    IMM DIY Dorong Generasi Muda Jaga Demokrasi yang Sehat: Ciptakan Kamtibmas Kondusif, Cegah Politik Uang, Hoaks dan Polarisasi dalam Pilkada 2024
    Gubernur AAU Terus Berikan Pembekalan Kepada Para Capaja 
    Festival Seni Cetak Grafis Trilogia 2024: Merayakan Budaya Cetak Melalui Pameran, Simposium dan Kolaborasi
    Seribu Tiga Ratus Pelari Meriahkan JHFR 2024: Perayaan Olahraga dan Budaya Dalam Dies Natalis Ke-66 UPN Veteran Yogyakarta
    Technovation FTTI 2024: Gelaran Karya Mahasiswa Unjaya yang Unggul dan Terdepan dalam Technopreneurship
    Yayasan Syakirah Ramadhan dan RS dr. Soetarto Gelar Baksos Kestra ke-630, Cek Kesehatan Gratis dan Datangkan 60 Terapis Untuk Pijat 500 Warga Prawirodirjan
    Penguatan Peran Serta Aisyiyah Dalam Pencegahan Praktik P2GP di Kalsel: Penggalangan Komitmen dan Orientasi Kader

    Ikuti Kami